Penerapan permainan pemerasan dalam poker dipengaruhi oleh problem, bukan kartu. Anda wajib mempunyai kemampuan buat membaca situasi dengan baik ketika mempraktikkan permainan, karena jika tidak, hal itu dapat sebagai mahal. Oleh karena itu, lebih safety untuk dapat mengkaji cara memakai permainan secara langsung, daripada mengikuti jalur uji coba serta peningkatan.
Situasi tipikal buat permainan pemerasan akan terjadi setiap kali pemain proaktif-longgar membuka untuk peningkatan pra-gagal. Pemain lain kemungkinan besar akan memanggil kenaikan honor ini dan tindakan tadi menjadi perhatian anda. Pada saat ini anda melakukan reraise atau move all-in, mengakibatkan penggalang awal dan penelepon terlipat, memungkinkan anda untuk mengeluarkan pot.
Ketika melakukan permainan pemerasan dalam permainan uang atau di tahap awal turnamen, anda kemungkinan akbar akan berada pada tumpukan yg pada, jadi melakukan semua bukanlah pilihan. Tetapi, masih mungkin buat membuat permainan pemerasan yang sukses saat anda sendiri memiliki bacaan yang kuat pada versus anda.
4 kali seberapa besar kenaikan awal artinya aturan simpel yg sangat baik buat seberapa akbar kenaikan balik anda ketika melakukan pemerasan. Pastikan buat meremas menggunakan tangan yg memiliki potensi (konektor yg sinkron dan hal-hal mirip itu) bila pemerasan anda dipanggil.
Jika permainan pasca-gagal anda tidak sebanyak awal, saya akan menyarankan supaya tak menekan ketika bermain permainan uang atau bila bertumpuk dalam turnamen.
Permainan pemerasan bekerja
Pemain b tahu bahwa a telah mempertinggi poly pre flop yang berarti kecil kemungkinan dia memegang kartu premium. Sang karena itu b menetapkan dia bisa buat memanggil kenaikan ini menggunakan tangan biasa-biasa saja sementara dia mungkin berada di depan serta memiliki posisi di pemain a. Pemain kedua memanggil kenaikan awal karena mereka sadar bahwa pengangkat yang longgar tidak mungkin memiliki tangan yang mengagumkan.
Sekarang ketika aksi mencapai pemain c, dia sadar bahwa tidak mungkin keliru satu pemain mempunyai tangan awal yg bertenaga, jadi beliau berusaha keras buat memaksa pemain a dan b mengambil keputusan buat semua chip mereka dengan tangan biasa-biasa saja. Pemain a melipat sebab beliau hanya cukup kuat buat meningkatkan dan tidak menelepon, serta pemain b melipat sementara beliau hanya ingin menelepon seberapa akbar kenaikan pemain a buat mulai melihat kegagalan.
Pemain a melipat karena mereka mengangkat dengan tangan yang lemah, serta pemain b melipat karena mereka memanggil dengan tangan biasa-biasa saja pada bawah keyakinan bahwa pemain a lebih lemah asal mereka. Seperti yg anda lihat, kartu yang dipegang pemain c tidak relevan menggunakan yang akan terjadi permainan. Langkah itu berhasil dilakukan karena pemain c bisa secara seksama membaca dilema dan menindaklanjutinya. Kini sebelum anda mulai berpikir “kedengarannya cukup sederhana”, pasti terdapat beberapa faktor lain yg dapat mengakibatkan permainan itu berhasil.